Puasa Sunnah

Kaum Muslimin mempunyai kesempatan untuk melakukan ibadah Puasa Sunnah, Selain Puasa wajib di Bulan Ramadhan. Hal ini boleh dilakukan kapan saja, selama ada tuntunan dari Rasulullah (SAW).

Dalam sebuah Riwayat disebutkan, seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW, ” Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku puasa yang diwajibkan Allah atas diriku ?.

” Rasulullah menjawab, ” Puasa Ramadhan. ” Lalu ia bertanya lagi, “apakah ada lagi (puasa) yang wajib atas ku? ” Jawab Rasulullah, ” Tidak, kecuali engkau berpuasa sunnah.”

Namun, sebagian masyarakat masih kabur dengan ibadah sunnah ini. Kadang mereka terjerumus pada kebiasaan yang tak punya dasar, kecuali adat dan tradisi semata. Misalnya, berpuasa sebagai syarat untuk mendapatkan ilmu kebal, pelet, tenaga dalam dan yang sejenis dengan nya.

Berikut ini beberapa Puasa Sunnah yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW :

 

♦ Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Nabi bersabda, ” Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan – akan ia berpuasa setahun. ”

( Riwayat – Muslim ).

Adabnya yaitu dengan mendahulukan/

menyempurnakan qadha (hutang puasa Ramadhan dahulu sebelum berpuasa di bulan Syawal.

 

♦ Puasa Senin – Kamis

Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya amalan – amalan itu dipersembahkan pada setiap hari Senin dan Kamis. Allah berkenan mengampuni setiap muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Maka firman – Nya, “Tangguhkanlah keduanya.” ( Riwayat – Ahmad ).

♦ Puasa Tiga Hari Setiap Bulan

Berkata Abu Dzar al-Ghifari, “Rasulullah SAW memerintahkan kami berpuasa selama 3 hari setiap bulan. Yakni pada hari hari putih ( bulan purnama ), tanggal 13, 14, 15 ( tahun Hijriyah ).

( Riwayat Nasa’i, at-tirmidzi, serta dishahihkan oleh Ibnu Hibban).Ibnu Hajar, kitab Fathul Bari ).

♦ Puasa HAri Asyura

Abu Qatadah al-Anshari meriwayatkan, bahwasanya Nabi SAW ditanya tentang puasa Asyura. Beliau bersabda, “Puasa Asyura menghapuskan dosa-dosa satu tahun sebelum nya”. ( Riwayat – Muslim ).

Ada tiga cara dalam berpuasa Asyura, yaitu berpuasa 3 hari berturut turut tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Atau boleh juga tanggal 9 dan 10 Muharram. Bisa juga tanggal 9 Muharram saja.

( Ibnu Hajar, kitab Fathul Bari ).

♦ Puasa Arafah

Keutamaan berpuasa pada 9 Dzulhijjah ini disebutkan dalam riwayat Muslim. Yakni menggugurkan dosa – dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Imam Nawawi menambahkan bahwa Rasulullah sangat menganjurkan berpuasa pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Rasulullah bersabda, “Tidak ada amal perbuatan yang lebih utama dari ( amal yang dilakukan pada ) 10 hari bulan Dzulhijjah. Mereka berkata, “Tidak juga jihad ( lebih utama daripada itu )? Beliau menjawab, “Tidak juga jihad, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya dan kembali tanpa membawa sesuatu apapun.” ( Riwayat – Bukhari ).

Puasa Arafah ini tidak berlaku bagi mereka yangs edang wukuf di padang Arafah ( yang sedang menunaikan ibadah Haji).

♦ Puasa Daud

Sehari berpuasa, sehari lagi tidak, begitu seterusnya bergantian (selang seling). Sabda Rasulullah, “Puasa yang lebih disukai Allah adalah puasa Daud. Ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari.” ( Muttafaq ‘alaih ).

 

* Masykur / suara hidayatullah

Berebut Kepemimpinan dalam Islam

Seorang pemimpin berkewajiban untuk mengayomi rakyatnya, mendidik dan mensejahterakan mereka tanpa terkecuali. Kekuasaan seorang pemimpin harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai kebaikan. Jika tidak, akan menimbulkan kerusakan dimana-mana.